Jumat, 28 Oktober 2011

KISI-KISI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) MK DASAR PENGAWASAN MUTU 2011

  1. Jelaskan Pentingnya pengawasan mutu?
  2. Jelaskan cara mengkontruksi mutu menurut Philip B. Crosby agar sesuai dengan harapan konsumen?
  3. Jelaskan tugas seorang pengawas mutu dalam suatu industri?
  4. Produsen sering mengalami kesulitan dalam menterjemahkan keinginan konsumennya, menurut pendapat saudara kenapa hal itu terjadi?
  5. Jelaskan Konsep Mutu menurut beberapa ahli mutu (Jelakan menurut 1 ahli saja)?
  6. Jelaskan Karakteristik mutu menurut pendapat saudara?
  7. Jelakan Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu dalam proses produksi?
  8. Jelakan menurut pendapat dan pemahaman anda mengenai kerugian bagi produsen dalam menghasilkan produk yang buruk?
  9. Jelaskan hubunganngannya mutu yang baik dengan profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan?
  10. Jelaskan menurut pendapat saudara, tantangan yang dihadapi oleh produk-produk Indonesia dan bagaimana cara mengatasinya?
  11. Jelaskan strategi dalam meningkatkan mutu produk Menurut W Tri Harjono, SE?
  12. Jelaskan strategi peningkatan daya saing produk?
  13. Jelaskan upaya-upaya dalm mempertahankan mutu produk pangan?
  14. Jelaskan proses pengawasan mutu produk pangan?

Kamis, 27 Oktober 2011

CATATAN SINGKAT DALAM RANGKA REFLEKSI SUMPAH PEMUDA 1928

Oleh: Askur Rahman, STP., MP.

Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 menunjukkan semangat para pemuda untuk mencapai satu tujuan, yaitu kemerdekaan Indonesia. Saat itu, mereka tidak melihat perbedaan suku dan bahasa.

Kalau bebrbicara pemuda sepintas langsung saya ingat terhadap pernyataan Bung Karno yaitu “Beri aku 10 orang tua niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 1 orang muda maka akan kuguncangkan dunia”. Pernyataan Bung Karno tersebut mengandung makna betapa hebatnya kaum pemuda sehingga dengan 1 orang pemuda dapat mengguncang dunia.

Pernyataan Bung Karno di atas telah terbukti dari catatan sejarah, bahwa (1). pemuda yang mengawali negara ini untuk pertama kalinya mengenal satu buah bahasa nasional yang menyatukan ratusan dialek lokal di bumi nusantara. Kita tidak pernah membayangkan bagaimana kita harus berkomunikasi dengan orang di Aceh atau Papua pada dewasa ini jika 83 tahun yang silam deklarasi serupa tidak diikrarkan. (2). pemuda juga yang telah mendobrak ortodoksi kekuasaan dan kungkungan kebebasan berpolitik di wajah sang Republik pada tahun 1998. Dan (3). pemuda juga yang meyakinkan para pemimpin di Republik ini bahwa perubahan itu bukan tentang bagaimana untuk memulainya melainkan kapan untuk memulainya.

Catatan sejarah di atas menunjukkan bahwa betapa hebatnya pemuda masa lalu dalam merubah negeri tercinta ini ke arah yang lebih baik, dengan mengabaikan perbedan-perbedaan. Semangat mempersatukan Nusantara tercermin dalam catatan sejarah yang telah ditorehkan oleh kaum pemuda masa lalu. Nasionalisme yang sangat mendalam telah ditunjukkan oleh kaum pemuda masa lalu. Seharusnya kita sebagai pemuda penerus bangsa harus mencontoh semangat pemuda masa lalu dalam membela dan mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta ini.

Namun bebrapa pertanyaan yang muncul kalau berbicara pemuda sekarang, bagaimana dengan pemuda saat ini? Apakah semangat Nasionalisme pemuda masa lalu masih tercermin dalam pemuda saat ini? Benarkah pemuda sekarang ini akan mampu membawa perubahan NKRI ini ke arah yang lebih baik? Betulkah pemuda saat ini mampu mengguncang dunia seperti yang telah disampaikan Bung Karno? Kontribusi apa saja yang telah diberikan pemuda saat ini pada Bangsa ini? Banyak pernyataan muncul kalau melihat realita yang terjadi pada saat ini.

Berikut ini saya mencoba untuk sedikit membandingkan perbedaan pemuda pada era 1928an dengan pemuda saat ini:

Uraian

Pemuda tahun1928

Pemuda Saat Ini

Nasionalisme

Semangat mempersatukan NKRI deng tidak melihat perbedaan suku dan bahasa

Mempermasalahkan perbedaan, kerap kali menjadi sumber konflik

Prestasi

Mampu melahirkan gagasan dan pemikiran besar demi kejayaan bangsa.

Sedang sibuk mencari pekerjaan

Idealisme

Mempunyai idealism tinggi dengan visi persatuan.

Mereka membuang perbedaan untuk bangkit malawan penjajah

Sikap nrimo lebih mengemuka

Mengolah persoalan bangsa

Persoalan bangsa menjadi pemersatu

Persoalan bangsa tidak menjadi pemersatu, bahkan kerap kali menjadi pemicu terjadinya konflik.

Disamping itu, sering kita mendengar, melihat di media elektronik atau cetak tentang kasus-kasus yang mencoreng nama baik pemuda, misalnya: pemuda yang melakukan hubungan sex pranikah, pemuda yang terjerumus ke dalam dunia narkoba, pemuda melakukan perkelahian antar sesamanya terutama kaum pelajar, dan banyak kasus-kasus lain yang dilakukan oleh kaum pemuda.

Ada bebarapa hal menurut pendapat saya pemuda melakukan hal-hal yang tidak terpuji tersebut, diantaranya: (1). Semakin menghilangnya rasa saling menghormati dan saling menghargai di antara sesama; (2). Menghilangnya rasa kebersamaan dan tolong menolong; (3). Melemahnya rasa persatuan dan kesatuan sebagai suatu bangsa; (4). Ketidak pedulian pemuda dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; (5). Melemahnya moral, akhlak yang dilandasi oleh nilai-nilai agama; (6). Berprilaku yang tidak menggambarkan nilai-nilai agama, nilai-nilai hukum, dan nilai-nilai budaya; dan (6) Tidak berprilaku yang menggambarkan nilai-nilai kebangsaan.

Maka dari itu untuk membangkitkan kembali kaum pemuda setidaknya mengembalikan kembali ;

(1) Rasa saling menghormati dan saling menghargai di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, serta dilingkungan berbangsa dan bernagara.

(2) Menumbuhkan rasa kebersamaan dan tolong menolong.

(3) Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan

(4) Meningkatkan rasa kepedulian pemuda dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

(5) Memperbaiki moral, akhlak para pemuda yang dilandasi oleh nilai-nilai agama;

(6) Berprilaku yang menggambarkan nilai-nilai agama, nilai-nilai hukum, dan nilai-nilai budaya;

(7) Berprilaku yang menggambarkan nilai-nilai kebangsaan.

Ketujuh hal inilah, yang perlu kita kembangkan sebagai modal terbesar bagi pemuda dalam mengokohkan nasionalisme dan memperkuat pembentukan karakter bangsa (nation and character building), demi menuju masa depan bangsa yang lebih sejahtera dan bermartabat.

Minggu, 25 September 2011

MENCARI IDE KREATIF DAN PRODUKTIF[1]

Oleh: Askur Rahman, STP., MP.

Pendahuluan

Anda pasti pernah berpikir gimana sih cara mendapatkan ide? Meskipun sudah berusaha keras untuk mendapatkannya seringkali pertanyaan itu tidak terjawab. Biasanya, sesekali saya meluangkan waktu barang sebentar untuk berpikir sendiri dan menanyakan pada diri sendiri, dimana saya bisa mendapatkan kreativitas? Bagaimana saya dapat memacu kekreativitasan yang saya miliki?

Mempunyai ide kreatif dan produktif sampai mewujudkan ke dalam bentuk tindakan pastilah merupakan impian semua orang. Untuk mencapai prestasi tersebut, pastilah diperlukan usaha keras. Pada dasarnya, yang berhak menilai prestasi seorang adalah masyarakat. Masyarakat cenderung melihat frekuensi keberhasilan mewujudkan ide untuk menilai produktivitas seorang. Sedangkan untuk menilai kreativitas, masyarakat cenderung melihat orisinalitas dan manfaat dari ide-ide yang berhasil diwujudkannya.

Untuk mewujudkan hal tersebut ada beberapa tahapan yg harus dilalui yaitu: menemukan gagasan atau ide tentang apa yang hendak ditulis atau diteliti. Banyak orang mengatakan bahwa menemukan ide kreatif merupakan perkara yang tidak mudah. Demikian juga, belum ada resep cespleng yang dapat digunakan setiap orang untuk menemukan ide cemerlang. Pengalaman masing-masing penulis atau peneliti dalam menemukan ide sangatlah beragam dan unik. Oleh karena itu, sangatlah sulit untuk membuat generalisasi yang dapat dipakai oleh semua orang pada semua kasus. Namun demikian, masih terdapat beberapa kesamaan yang setidaknya dapat dijadikan referensi untuk kita semua. Setelah menemukan ide, tahap selanjutnya adalah mewujudkan ide tersebut. Pekerjaan paling berat dan sulit harus dilakukan pada tahap ini. Oleh karena itu kegagalan juga sering terjadi pada tahap realisasi ini.

Mengapa Harus Kreatif?????

· Hidup selalu berhadapan dengan masalah, Anda perlu ide-ide untuk mengatasi masalah tersebut. Anda harus kreatif mencari ide-ide untuk memecahkan masalah yang Anda hadapi.

· Persaingan tidak pernah berhenti. Anda akan menghadapi seseorang yang sama dengan yang Anda lakukan. Anda harus kreatif menghasilkan ide-ide untuk membuat atau memperbaiki hasil Anda agar tetap unggul.

· Seringkali, yang membedakan Anda dengan orang lain ialah kreativitas Anda dalam mencari solusi, menghasil ide-ide terobosan, dan dalam menjalankan tugas Anda.

· Orang kreative tidak menyerah menyerah, karena selalu memiliki solusi alternatif.

Kriteria Ide yang Kreatif

Suatu ide dapat dikatakan kreatif jika ide tersebut BARU (singkatan dari Bermanfaat, Asli, Realistis, dan Unggul ) :

1. Bermanfaat; Ide bernilai tinggi hanya jika berpotensi memberi manfaat bagi banyak orang atau masyarakat luas dalam mengatasi masalah yang mereka hadapi. Ide yang demikian, berpeluang besar untuk memberi keuntungan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun penemunya.

2. Asli; Ide bernilai tinggi jika benar-benar asli ( orisinil ) bukan tiruan, curian atau jiplakan dari ide orang lain.

3. Realistis; Ide sederhana yang relatif mudah diwujudkan sering kali jauh lebih berharga daripada ide muluk-muluk yang hanya merupakan otopia belaka.

4. Unggul; Ide baru juga bernilai tinggi hanya jika mempunyai keunggulan komparatif dibandingkan teknik yang sudah ada atau cara yang sudah biasa digunakan sebelumnya. Sebagai contoh : lebih murah, lebih praktis, lebih ringan, lebih hemat, lebih enak, lebih aman, dan segala kebaikan yang lainnya.

Menumbuhkan Ide Kreatif

Ide kreatif tidak jatuh begitu saja dari langit ketika orang lagi bengong seperti mendapat wangsit. Prinsipnya, barang siapa tidak menanam maka dia tidak akan memetik hasilnya. Bibit-bibit ide kreatif perlu ditanam, dipupuk, dan disirami dalam diri kita selama bertahun-tahun bahkan selama hidup. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk hal tersebut antara lain:

1. Banyak membaca; Pada prinsipnya, mencari ide bukanlah mencari sesuatu yang berada di luar diri kita. Mencari ide adalah mencari sesuatu yang sudah ada dalam pikiran kita. Dengan banyak membaca, kita mengisi pikiran dengan bahan-bahan berupa potongan-potongan informasi. Bila rangkaian potongan-potongan informasi tersebut telah lengkap atau setidaknya hampir lengkap, maka akan tampak sebuah gambar/bentuk yang memiliki makna cukup jelas yang dapat berupa ide kreatif.

2. Sering mengamati; Mengamati tidak sama dengan melihat. Mengamati adalah melihat dengan mata dan otak. Kebanyakan orang, kalau melihat sesuatu benda atau kejadian yang menarik akan berhenti pada melihat dan mengagumi saja. Seorang peneliti tidak hanya sampai di situ saja, tetapi kemudian berfikir bagaimana bisa, mengapa demikian, dan seterusnya. Latihan mengamati ini perlu dilakukan sebagai kebiasaan hidup dan bukan hanya dilakukan ketika hendak meneliti saja.

3. Sering berdiskusi; Berdiskusi dengan orang lain yang mempunyai minat, pengetahuan dan skill pada bidang yang sama dengan kita sangat diperlukan untuk memperdalam dan memperluas wawasan. Namun demikian, diperlukan juga diskusi dengan orang dengan minat, pengetahuan dan skill pada bidang yang lain agar kita memiliki pemahaman yang lebih komprehensif pada aspek-aspek yang melingkupi bidang yang kita minati.

4. Mendengar keluhan, kritik dan saran; Kalau kita bisa mendengar dan menyaring keluhan, kritik, dan saran dari orang lain, tidak jarang terdapat cikal bakal ide cemerlang yang tanpa sengaja mereka sampaikan kepada kita.

5. Mengagumi dan menikmati alam; Sesekali menikmati keindahan alam seperti gunung, sungai, danau, hutan atau laut sering memberikan banyak inspirasi.

6. Berfikir tidak mengikuti mainstream; Perlu belajar untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang berbeda dengan yang dipikirkan dan dilakukan oleh kebanyakan orang. Namun tidak asal berbeda, tapi memiliki kelebihan dibandingkan dengan cara biasa.

7. Berdoa; Segala usaha manusia tidak akan ada hasilnya jika tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.

Mewujudkan Ide Kreatif

Untuk mewujudkan sebuah ide kreatif, perlu usaha keras pantang menyerah. Terutama untuk ide yang rumit, canggih, dan perlu biaya banyak, caranya antara lain :

1. Membentuk team kerja; Untuk ide yang sederhana, dapat dikerjakan sendiri tanpa banyak hambatan. Sedangkan untuk ide yang rumit, canggih, dan perlu biaya besar, lebih bijaksana kalau dikerjakan oleh team. Pengetahuan dan ketrampilan dari masing-masing anggota team hendaknya beraneka macam sehingga saling melengkapi satu sama lain.

2. Membuat rencana kerja; Rencana kerja yang detail dan jelas akan membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi waktu dan sumber daya yang ada. Peran flowchart dan time table sangat membantu untuk menentukan alur tercepat jika ada beberapa pekerjaan yang dapat dilakukan secara simultan.

3. Mencari dana; Dana dapat bersumber dari kantong sendiri atau dari donatur (sponsor). Untuk meyakinkan donatur atau sponsor, musti ada dulu team kerja yang solid dan rencana kerja yang baik.

4. Kerja keras; Supaya sukses, kita perlu kerja keras dengan mengerahkan segenap kemampuan secara 100 %. Jika tidak, maka kegagalan sudah menghadang di depan mata.

5. Menjaga semangat kerja; Menjaga agar tetap semangat dalam menghadapi berbagai kesulitan sangatlah penting. Sebelum dan selama bekerja, perlu ditanamkan keyakinan bahwa ide tersebut mungkin untuk diwujudkan.

6. Evaluasi dan pengujian; Setelah melewati tahap-tahap tertentu yang sudah direncanakan, musti dilakukan evalusi proses dan hasil kerja untuk peningkatan mutu proses pada tahap berikutnya.

7. Mengasah pengetahuan dan keterampilan; mempertajam pengetahuan dan ketrampilan untuk menjembatani kesenjangan antara pengetahuan dan ketrampilan teknis yang kita kuasai dibandingkan dengan tingkat kecanggihan dan kompleksitas ide kreatif yang akan diwujudkan.



[1] Disampaikan pada diklat anggota baru UKMF Penalaran Fak. Pertanian Unijoyo pada tanggal 21 November 2009

 
Copyright 2009 Askur Rahman, STP., MP. Powered by Blogger Blogger Templates create by Deluxe Templates. WP by Masterplan